Daftar Blog Saya

Kamis, 10 Desember 2009

DMA

DMA

-Direct memory access (DMA) adalah satu mekanisme transfer data di mana beberapa hardware tertentu bisa mengakses memori sistem untuk proses baca/tulis tanpa melibatkan kerja dari CPU. Beberapa hardware yang dapat menggunakan teknik ini yaitu disk drive, kartu grafis, network card dan sound card.

proses input/output tanpa adanya DMA selalu membuat CPU fokus penuh untuk mengerjakan proses transfer data ini. Selain itu juga proses tanpa adanya DMA cukup membuang banyak waktu. Sedangkan proses dengan DMA, CPU cukup memulai prosesnya dan bisa melakukan kerja lain selama proses transfer itu berlangsung dan tinggal menunggu informasi dari DMA controller jika proses transfer sudah selesai.

Untuk memastikan komputer Anda melakukan transfer data dengan efisien memakai teknik DMA lakukan langkah-langkah berikut ini: .

- Masuk ke Control Panel dan double-click pada System, kemudian pilih tab Hardware. Klik Device Manager. Langkah ini akan menampulkan daftar semua hardware yang ada di komputer Anda, mulai dari Computer kemudian Disk Drives sampai ke Monitors dan lainnya lagi.
- Klik tanda plus di sebalah tulisan IDE ATA/ATAPI Controllers.
- Double-click Primary IDE Channel. (Jika Anda punya dua untuk ini, tinggal ulangi prosedur ini lagi)
- Klik tab Advanced Settings. Anda mungkin akan melihat daftar dua device (0 dan 1).
- Pada masing-masing, klik panah drop-down di sebelah Transfer Mode dan pilih “DMA if available.” Kemudian klik OK. (Jika Anda punya Primary IDE Channel lain, ulangi prosedur ini)
- Tutup Device Manager dan reboot komputer Anda. (cnet/cax)

Minggu, 18 Oktober 2009

permata hati

Kaulah permata hati
Setitik pelita penuh arti
Menanti hingga tak pasti
Dalam janji yang teringkari
Selamanya tak akan terganti

antivirus pencurian ID

Seiring berkembangnya penggunaan internet, kejahatan di dunia maya pun kian meningkat. Berdasarkan laporan Internet Security Threat Report volume XIV terbitan Symantec yang diumumkan di Indonesia pada 6 Mei 2009 yang lalu, Indonesia menempati urutan ke-41 sasaran kejahatan melalui internet dari survey yang dilakukan di 230 negara. Sedangkan di kawan Asia Pasifik dan Jepang, Indonesia menempati urutan tiga besar sebagai negara yang berpotensi terinfeksi virus.

Salah satu kejahatan di dunia maya yang meningkat belakangan ini adalah pencurian identitas diri. Dari hasil survey Javelin Strategy and Research bertajuk 2008 Identity Fraud Survey Report yang terbit Januari 2009 lalu, pencurian identitas diri hampir mencapai 10 juta korban pengguna internet online dan offline, dengan total kerugian mencapai US$ 48 miliar. Angka tersebut hanya mencatat kejadian di Amerika Serikat.

Semakin maraknya kejahatan pencurian identitas diri membuka peluang bagi para produsen antivirus. Salah satu produsen antivirus, pengembang produk keamanan komputer, AVG Technologies, mengeluarkan produk baru bernama AVG Identity Protection (IDP). Teknologi IDP sejatinya dikembangkan oleh Sana Security, perusahaan yang awal tahun ini diakuisisi oleh AVG. Menurut mereka, IDP ini mampu memberikan perlindungan tambahan bagi para pengguna komputer. IDP secara khusus difokuskan untuk mencegah pencurian kata sandi, rincian rekening bank, nomor kartu kredit, dan lain-lain.

AVG Identity Protection (IDP) menggunakan teknologi analisis prilaku. Teknologi ini memastikan semua program yang berjalan pada computer berjalan dengan semestinya. Apabila IDP mendeteksi bahaya yang mengindikasikan upaya pencurian identitas maka IDP akan menghentikan upaya aktifitas tersebut.

Saat ini AVG IDP baru dibundel dalam produk AVG 9.0. Beberapa hal yang disempurnakan pada AVG 9.0 ini adalah kecepatannya membersihkan virus dan spyware. Selain itu juga AVG 9.0 ini mampu mengurangi waktu scan hingga 50%, bergantung pada sistem konfigurasi. Serta adanya peningkatan 10% hingga 15% untuk waktu booting dan penggunaan memori.